DIGITAL ADVERTISING : More Voice Search Less Button Clicks

Oktober 08, 2019


More Voice Search Less Button Clicks

Kali ini untuk tugas mata kuliah Digital Advertising, saya akan membahas tentang konsep yang mulai marak terjadi yaitu 'more voice search, less button clicks' yang artinya, pencarian dengan suara lebih banyak dan berkurangnya pencarian dengan mengetik.

SEO atau Search Engine Optimization adalah sebuah tektik yang dilakuan guna meningkatkan visibilitas sebuah blog atau website pada sebuah mesin pencari.
Mesin pencari yang dimaksud contohnya Google, Bing, Naver, Yahoo! dan sebagainya.
SEO merupakan program gratis, berbeda dengan SEM yang justru berbayar.

Dilansir dari kompasniana, mesin pencari sendiri sebenarnya dibuat oleh Alan Emtage pada 1990. Ia menciptakan alat bantu untuk pencarian bernama Archie. Pada tahun 1991, Mark McCahill mengembangkan aplikasi Gopher untuk mencari teks diinternet dan berkembang menjadi WWW. Pada tahun 1993, muncul mesin pencari Wandex yang dikembangkan oleg Matthew Gray. Sejak saat ini, 1993-1998, mulailah bermunculan mesin-mesih pencari terkenal seperti Yahoo!, Google, Ask.com.

Masayarakat dunia tidak lagi perlu repot untuk mencari sebuah informasi, cukup dengan bermodalkan internet dan gadgets sudah bisa menemukan apa yang ia cari. Misalnya saja anak sekolah yang ingin mencari jawaban dari tugasnya, ia tinggal membuka laman www.google.com dan mengetikkan pertanyaan dari soal yang ia punya, ia akan dibawa ke landing page untuk menemukan jawabannya. Semakin berkembangnya zaman pula, masyarakat kini lagi-lagi tidak perlu untuk mengetik apa yang ia cari, cukup dengan mengatakan apa yang ia cari pada gadgets mereka masing-masing, yaitu dengan VOICE SEARCH. 
Menurut compfest.id, popularitas asisten virtual seperti Siri, Alexa, dan Google Assistant bertabah dalam satu dekade terakhir. Voice control ini sendiri berawal pada 1952 saat Bell Laboratories menciptakan Audrey, namun Audrey hanya dapat mengerti angka yang dimengerti oleh beberapa orang saja. Tahun 1960-an, IBM mengeluarkan mesih Shoebox yang dapat mengerti 16 kata dalam Bahasa Inggris. Sedangkan pada abad 21 sekarang ini, voice control dipelopori dengan diciptakanna Google Voice Search (yang berubah nama menjadi Google Assistant) untuk iPhone pada tahun 2008. Meski sempat dibuat untuk iPhone, kini Google Assistant merupakan voice control yang lengkap bagi pengguna Android. 2011 Apple mengeluarkan Siri sebagai asisten virtual untuk perangkat iPhone. Tahun 2014, Amazon mengeluarkan Alexa.

Voice control ini mempunyai beberapa keuntungan, misalnya membuat pekerjaan yang kita lakukan menjadi efisien karena dapat mengidentifikasi suara kita dari jarak yang cukup jauh, ataupun membuat keamanan meningkat karena membuat sandi yang akan terbuka jika diucapkan oleh orang tertentu saja. Sayangnya, voice control ini tidak juga begitu efisien seperti yang dipikirkan karena tidak semua orang dapat dimengerti pengucapannya, dan juga bahasanya. Rata-rata voice control sendiri berbasis berbahasa Inggris, namun tidak semua kata yang terucap mempunyai artikulasi yang sama seperti apa yang diprogramkan diasisten virtual tersebut.

Berikut beberapa asisten virtual dari beberapa perusahaan
Google Assistant (Google)
Siri (Apple)
Alexa (Amazon)
Bixby (Samsung)
Cortana (Windows)

You Might Also Like

0 komentar