DKV REVIEW : Ubah Pesan Negatif Menjadi Positif

Desember 02, 2019


Ubah Pesan Negatif Menjadi Positif

Pertama-tama dalam postingan ini saya akan membahas mengenai sebuah pembicaraan pada TedTalk oleh Tali Sharot.

Pada video itu, Sharot berkata bahwa biasanya orang suka menakut-nakuti diri sendiri dan orang lain untuk memberhentikan kebiasaan mereka, padahal cara itu tidak efektik untuk membuat orang berubah, justru mendapatkan persentase yang rendah untuk membuat orang berubah.

Manusia punya kebiasaan kalo dikasih warning bukan berhenti malah menjauh dan pergi serta melunturkan pemikiran negatif itu, jadi warning kadang bisa jadi boomerang buat orang yang diberikan warning, orang-orang akan berpikir "mengapa kita harus memikirkan sesuatu yang AKAN terjadi nantinya, toh bisa saja itu TIDAK AKAN terjadi"

Kata orang, biasanya manusia itu gak mudah berubah opininya, tapi itu salah karena Tali Sharot bilang jika ada 2 expert yang memberikanmu informasi dan expert A berkata "40% hidupmu akan lebih baik nantinya" dan expert B berkata "60% hidupmu akan lebih buruk nantinya" orang akan lebih percaya sama expert A karena memberikan sebuah motivasi atau hal positif, padahal tidak ada beda sama hasil dari expert B pada kenyataannya, artinya manusia lebih suka untuk mengetahui hal yang positif tentang dirinya dibandingkan hal negatif.

Sesuai dengan bertambahnya umur, orang bisa berubah opininya dan pemikirannya, anak-anak dan remaja adalah fase umur dimana kita susah untuk belajar dari berita yang negatif dan semakin bertambahnya umur, maka itu akan semakin membaik namun diumur 40 keatas presentase itu akan turun kembali, tapi semua umur suka untuk mendengar sesuatu yang baik dan poisitif tentang dirinya.

Ada 3 prinsipal yang bisa ngubah pikiran dan kebiasaan kita sebagai manusia dalam nanggapin persoalan dimasa depan :
1. Social Incentives
Kita manusia sosial, kebiasaan kita itu mau lakuin yang orang lakuin juga sama bagusnya atau lebih bagus.

2. Immediate Reward
Kita menghargai sebuah hadiah sekarang ataupun yang kita dapet nanti namun kebanyakan lebih memikirkan apa yang terjadi sekarang dibandingan masa depan yang belum diketahui kepastiannya. 

3. Progress Monitoring
Kita harus mengutamakan progess yang bisa kita lakukan ketika kita tidak melakukan sesuatu yang berdampak negatif dari pada mengutamakan dampak negatif apa yang bisa terjadi dikemudian harinya.

---

Dalam me-redisain sebuah iklan layanan masyarakat, saya memilik iklan dari innocenceindanger.de yang merupakan campaign.

Innocence In Danger: Danger Doodle, 1

Innocence In Danger: Danger Doodle, 2


Adv Agency : Glow, Berlin, Germany
Creative Director : Johannes Krempi
Art Directors : Benni Rein, Franziska Knoepfel
Copywriter/Doodler : Anthony Cliff

yang membicarakan tentang campaign untuk Dunia Internet Lebih Sehat, Innocent in Danger ingin memberikan sebuah pesan yang kuat untuk para orang tua agar mengecek ponsel anak mereka dan membuat mereka aman dari teror di Internet.

Saya merubah gambar diatas menjadi seperti ini :

Memberikan gambaran bahwa orang tua masih peduli dan menjadi contoh bagi mereka, karena seperti yang dikatakan oleh Tali Sharot bahwa orang lebih memperhatikan orang lain dan ingin melakukan hal yang sama atau lebih baik dibandingkan orang lain. Dengan memberikan visual keluarga yang bahagia diharapkan bahwa orang tua sadar bahwa dizaman modern ini anak bukan hanya harus diawasi dalam pergaulan disekolah namun juga disosial medianya.

You Might Also Like

0 komentar